Rambut rontok kurang 50 helai per hari itu normal. Asal tidak lebih 100 helai per hari.
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), lebih dari 30 juta wanita bermasalah dengan rambut rontoh. Kondisi ini membuat rambut menipis dan volumenya berkurang.
Dokter Michael Reed, dermatologis sekaligus penulis 'Women's Hair Loss: The Hidden Epidemic', mencermati fenomena kerontokan rambut pada wanita yang lebih menonjol, bahkan di usia muda.
"Wanita zaman sekarang memainkan peran lebih daripada pria dan hal ini dapat menyebabkan stres yang membuat hormon tidak stabil serta memicu kerontokan rambut," katanya seperti dikutip Stylelist.com.
Reed mengungkap ada tiga jenis masalah rambut rontok yang paling umum dialami wanita.
1. Androgenetic Alopecia
Jenis kerontokan ini adalah genetik dan dapat dilihat kapan saja setelah pubertas. Biasanya masalah meningkat seiring pertambahan usia.
Faktanya, 50 persen wanita akan menderita kerontokan rambut pada usia tertentu, terutama setelah 40 tahun. Selain genetik, faktor luar seperti stres, obat-obatan, atau hormon juga dapat membuat rambut menipis.
2. Telogen Effluvium
Jenis kerontokan rambut ini sering dikaitkan dengan genetika. Kerontokan terjadi akibat banyak folikel rambut tiba-tiba berhenti tumbuh karena kehamilan, penyakit, atau pembedahan. Ini juga dapat disebabkan oleh perubahan hormon, anemia, atau ketidakseimbangan tiroid.
3. Alopecia Areata
Kondisi ini memiliki karakteristik munculnya 'bald spot' atau kebotakan yang tidak merata. Penyebabkan bervariasi, antara lain, reaksi alergi dalam tubuh, dan ketidakseimbangan sistem kekebalan. (pet)
Sumber: VIVAnews
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), lebih dari 30 juta wanita bermasalah dengan rambut rontoh. Kondisi ini membuat rambut menipis dan volumenya berkurang.
Dokter Michael Reed, dermatologis sekaligus penulis 'Women's Hair Loss: The Hidden Epidemic', mencermati fenomena kerontokan rambut pada wanita yang lebih menonjol, bahkan di usia muda.
"Wanita zaman sekarang memainkan peran lebih daripada pria dan hal ini dapat menyebabkan stres yang membuat hormon tidak stabil serta memicu kerontokan rambut," katanya seperti dikutip Stylelist.com.
Reed mengungkap ada tiga jenis masalah rambut rontok yang paling umum dialami wanita.
1. Androgenetic Alopecia
Jenis kerontokan ini adalah genetik dan dapat dilihat kapan saja setelah pubertas. Biasanya masalah meningkat seiring pertambahan usia.
Faktanya, 50 persen wanita akan menderita kerontokan rambut pada usia tertentu, terutama setelah 40 tahun. Selain genetik, faktor luar seperti stres, obat-obatan, atau hormon juga dapat membuat rambut menipis.
2. Telogen Effluvium
Jenis kerontokan rambut ini sering dikaitkan dengan genetika. Kerontokan terjadi akibat banyak folikel rambut tiba-tiba berhenti tumbuh karena kehamilan, penyakit, atau pembedahan. Ini juga dapat disebabkan oleh perubahan hormon, anemia, atau ketidakseimbangan tiroid.
3. Alopecia Areata
Kondisi ini memiliki karakteristik munculnya 'bald spot' atau kebotakan yang tidak merata. Penyebabkan bervariasi, antara lain, reaksi alergi dalam tubuh, dan ketidakseimbangan sistem kekebalan. (pet)
Sumber: VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar