Minggu, 17 Oktober 2010

Strategi Kembali Bekerja Setelah Melahirkan

Luangkan waktu bersama anak sebelum berangkat ke kantor.

Kapan sebaiknya ibu kembali bekerja pascapersalinan? Jawabannya bisa bervariasi. Anda bisa mencontoh presenter televisi Melissa Doyle, yang juga penulis buku The Working Mother's Survival Guide (Allen & Unwin). Melissa kembali bekerja saat bayinya berusia 10 minggu. Semua tugasnya sebagai ibu dijalani bersamaan dengan pekerjaannya. Memerah ASI di kantor dan bepergian untuk tugas pekerjan bersama suami dan si kecil pun dilakoninya. Ingin tahu seperti apa Melissa berhasil menjalani multiperannya, inilah strateginya.

Yakini Anda bisa bekerja dan menyusui
Meyakini kemampuan Anda, bahwa Anda bisa bekerja dan menyusui akan meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi. Sangat mungkin melakukan berbagai peran sekaligus, tegas Doyle. Meski Anda bekerja di luar rumah, Anda tetap bisa rutin menyusui.

"Saya menyusui Talia (puteri Doyle) pukul 03.00 pagi, lalu memandikannya sebelum berangkat bekerja pukul 03.30," katanya. Maklum, Melissa harus siaran pagi pukul 06.00 - 09.00. Beruntungnya, Melissa bisa kembali ke rumah pukul 11.00 dan kembali menyusui.

Atur rutinitas bayi
Melissa mencatatkan waktu menyusui dan waktu tidur si kecil. Dengan begitu, Melissa mengenali rutinitas si kecil. Jika rutinitas ini sudah dipahami, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengatur jadwal kerjanya dan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi untuk menyusui.

Berpikir positif
Perasaan tertekan karena harus menyeimbangkan pekerjaan rumah dan kantor tak bisa dihindari. Dengan berpikir positif, ibu bekerja bisa mengatasi berbagai masalah. Seperti Melissa yang mengaku harus berjuang karena harus selalu mengejar waktu, berkurangnya waktu tidur, melawan emosi, belum lagi memikirkan berat badan yang belum kembali normal.

"Saya mencintai pekerjaan saya, dan ingin kembali bekerja dan tetap bisa menyusui. Hal ini tidak mudah. Namun saya yakin yang saya lakukan ini benar, dan meyakini semuanya akan berjalan baik-baik saja," katanya.

Tetap menjalin pertemanan
Bekerja dan mengasuh anak menyita waktu Anda lebih banyak. Namun cobalah untuk tetap menjaga pertemanan Anda. Kata Melissa, saat menjalani motherhood, Anda akan merasakan pentingnya nilai persahabatan.

"Dengan menjaga hubungan pertemanan, Anda masih tetap bisa curhat saat merasa lelah menjalani semua pekerjaan. Mereka lah yang akan menyemangati Anda, untuk tetap meyakini bahwa semuanya akan baik-baik saja," tambahnya.

Cari TPA yang tepat
Salah satu problem ibu bekerja adalah melawan perasaan sedih dan bersalah untuk menitipkan anak di Tempat Penitipan Anak. Wajar saja jika Anda kerapkali menangis saat berpamitan dengan anak.

Karenanya, saat memutuskan untuk menitipkan anak di TPA, pilihlah TPA yang tepat dan dipercaya. Anda juga perlu meyakini TPA tersebut adalah tepat untuk si kecil.

Catat semua hal
Kunci sukses menjadi ibu bekerja adalah pengorganisasian yang baik. Catat semua hal penting terkait rutinitas harian sebagai pengingat. Baik yang menyangkut rutinitas si kecil maupun tugas yang perlu Anda lakukan.

"Selalu ada post-it dimana-mana. Karena dengan cara ini saya bisa bekerja lebih baik. Dengan mencatatkan semua kebutuhan atau kegiatan, Anda bisa bekerja lebih efektif," kata Melissa.

Mengatur waktu lebih efektif
Dengan kondisi orangtua bekerja, Anda dan suami perlu mengatur dan memanfaatkan waktu lebih efisien dan efektif. Melissa menerapkan jadwal makan malam lebih cepat sekitar pukul 17.00. Dengan begitu, Melissa dan suami bisa memanfaatkan waktu di malam hari untuk berkumpul bersama si kecil, membacakan buku cerita atau sekadar bersantai di ruang keluarga. Waktu tidur juga lebih cepat dengan cara ini. Alhasil, esok paginya Anda bisa lebih segar menjalani aktivitas.

Berbagi peran dengan pasangan
Pekerjaan menjadi orangtua sekaligus berkarier tak mudah namun bisa dijalankan sempurna. Melissa dan suami yang memiliki dua anak membuktikannya. Waktu yang padat terjadi saat pagi hari. Solusinya, berbagilah peran. Inilah yang dilakukan suami Melissa. Suaminya mengantarkan si kecil ke sekolah. Beruntungnya kantor suami mengijinkannya melakukan hal itu, dan tak jadi soal jika kesibukannya di pagi hari membuatnya datang ke kantor lebih siang dari biasanya. kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar