Suami-istri perlu menjalani pemeriksaan yang menyeluruh dan dilakukan bersamaan. Konsultasi medis umumnya diawali dengan penjelasan mengenai pengetahuan fisiologis dasar, bahwa terjadinya sebuah kehamilan memerlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Syarat pertama, adanya sperma suami. Sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi harus memiliki jumlah yang cukup, yaitu sekitar 20 juta ml. Bentuk sperma pun mesti bagus atau tidak cacat, dan mempunyai daya tahan hidup yang lama, sekitar 2 hari agar dapat mencapai dan membuahi sel telur.
Kedua, diperlukan sel telur dan saluran telur yang baik. Ini berarti saluran telur bebas dari segala macam sumbatan, sistem perteluran baik, dan memiliki sel telur matang yang siap dibuahi dalam siklus tertentu. Adanya sel telur yang baik biasanya ditandai dengan siklus haid yang teratur.
Persyaratan ketiga berkaitan dengan lingkungan atau kondisi rahim yang harus bagus. Artinya, secara anatomis rahim tidak memiliki kelainan, tidak cacat, dan bentuknya baik: tidak kecil atau bercabang, misalnya. Rahim juga tidak mengalami infeksi atau mengalami masalah seperti endometriosis, kista, dan sebagainya.
Keempat, perlu adanya interaksi yang baik antara sel sperma dengan sel telur. Ada kalanya kondisi sel telur baik dan sel sperma baik, tetapi kehamilan tak kunjung terjadi. Bisa jadi masalahnya ada dalam hal "interaksi" keduanya. Biasanya terjadi jika ibu mempunyai antibodi antisperma suami. Nah, keempat faktor itulah yang mempengaruhi munculnya persoalan sulit hamil.
Narasumber: Dr R. Muharam, SpOG (K), praktek di SamMarie, Family HealthCare, Jakarta, dan Dr Bambang Fajar, SpOG, praktek di Bintaro Jaya Sektor III, Tangerang
(Dedeh/Zali/Tabloid Nakita)
Syarat pertama, adanya sperma suami. Sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi harus memiliki jumlah yang cukup, yaitu sekitar 20 juta ml. Bentuk sperma pun mesti bagus atau tidak cacat, dan mempunyai daya tahan hidup yang lama, sekitar 2 hari agar dapat mencapai dan membuahi sel telur.
Kedua, diperlukan sel telur dan saluran telur yang baik. Ini berarti saluran telur bebas dari segala macam sumbatan, sistem perteluran baik, dan memiliki sel telur matang yang siap dibuahi dalam siklus tertentu. Adanya sel telur yang baik biasanya ditandai dengan siklus haid yang teratur.
Persyaratan ketiga berkaitan dengan lingkungan atau kondisi rahim yang harus bagus. Artinya, secara anatomis rahim tidak memiliki kelainan, tidak cacat, dan bentuknya baik: tidak kecil atau bercabang, misalnya. Rahim juga tidak mengalami infeksi atau mengalami masalah seperti endometriosis, kista, dan sebagainya.
Keempat, perlu adanya interaksi yang baik antara sel sperma dengan sel telur. Ada kalanya kondisi sel telur baik dan sel sperma baik, tetapi kehamilan tak kunjung terjadi. Bisa jadi masalahnya ada dalam hal "interaksi" keduanya. Biasanya terjadi jika ibu mempunyai antibodi antisperma suami. Nah, keempat faktor itulah yang mempengaruhi munculnya persoalan sulit hamil.
Narasumber: Dr R. Muharam, SpOG (K), praktek di SamMarie, Family HealthCare, Jakarta, dan Dr Bambang Fajar, SpOG, praktek di Bintaro Jaya Sektor III, Tangerang
(Dedeh/Zali/Tabloid Nakita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar